Jantungku langsung dagdigdug kencang begitu melihat hasil cek darah, kedua anakku kena DBD alias Demam Berdarah Dengue secara bersamaan! Kadar trombosit dan leukosit dalam darah mereka menurun drastis. Ya Allah, barengan gini dan kena Demam Berdarah berulang? Kan si kakak udah pernah. Kirain jika sudah kena sekali, tubuh bisa kebal seumur hidup seperti pernah kena cacar. Ternyata tidak..
Dokter langsung memutuskan agar mereka langsung diinfus, rawat inap di Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong. Yah mau gimana lagi, anak-anakku harus segera sehat, apalagi dua minggu lagi si kakak ada acara kegiatan sekolah, sudah semangat latihan menari setiap hari, tak pernah absen. Jangan sampai gara-gara Demam Berdarah ini impian mau naik panggung sekolah jadi sirna.
Untungnya, kakak dan adek bisa disatukan kamarnya, menempati bed bersebelahan, jadi aku tidak terlalu repot mengurus keduanya sekaligus. Kami menempati ruang kelas dua, sekamar dengan pasien anak Demam Berdarah lainnya. Wah, sepertinya kasus Demam Berdarah kembali meningkat di Indonesia.
Seperti kabar yang kubaca, Kementerian Kesehatan juga mencatat jumlah kumulatif kasus demam berdarah di Indonesia hingga minggu ke-24 pada tahun 2023, tercatat ada 38.625 kasus dan 293 kasus kematian akibat demam berdarah dengue (*).
Pengobatan Demam Berdarah Yang Tepat Agar Pasien Lekas Sembuh
"Demam Berdarah ini adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue, ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Bisa berakibat kematian jika tidak ditangani dengan tepat. Pasien pasti dianjurkan untuk dirawat di Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan intensif agar cepat sembuh", demikian dari penuturan ibu dr. Fita Moeslichan, Sp.A dalam acara bincang santai mengenai Demam Berdarah Dengue pada 14 Mei 2023 lalu di hotel St. Regis Jakarta.
Selain ibu dokter, hadir pula ibu psikolog Tika Bisono yang menceritakan bagaimana rasa kehilangan anak kesayangannya akibat Demam Berdarah dan karena inilah beliau menjadi duta pencegahan demam berdarah yang turut mengedukasi masyarakat mengenai DBD, serta aktor Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck sebagai sosok yang juga pernah mengalami sakit Demam Berdarah.
Ada rasa bangga bisa hadir dalam acara tersebut sehingga aku bisa paham mengapa demam berdarah bisa berulang seperti yang pernah dialami anakku saat itu. Sebelum acara dimulai, aku berkeliling melihat berbagai banner informasi mengenai kewaspadaan dan pencegahan Demam Berdarah. Acara ini juga live disiarkan dari instagram @cegahdbd dan didukung oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Dari hasil bincang santai kemarin, dapat disimpulkan banyak hal yang dapat membantu mempercepat penyembuhan Demam Berdarah Dengue, antara lain:
1. Berikan Cairan dan Minuman Lebih Banyak Dari Biasanya
Dokter cantik ini menekankan, pertolongan pertama yang paling tepat untuk penanganan pasien Demam Berdarah Dengue adalah memberikan cairan ion, oralit, dan minum air putih yang banyak agar tubuh yang demam tidak dehidrasi dan berdampak buruk.
Itulah mengapa pasien Demam Berdarah Dengue akan diinfus berbotol-botol setiap harinya. Anakku aja sampai minta pakai pampers kalau mau tidur, padahal sudah cukup besar, ini karena sudah gak tahan pipis, hampir tiap setengah jam pipis melulu, capek bolak balik kamar mandi, padahal mereka harus istirahat total, terpaksa deh pake pampers, hehe..
2. Berikan Obat Penurun Panas dan Nyeri
Biasanya pasien penderita Demam Berdarah mengalami demam tinggi dan rasa nyeri di badan. Alangkah baiknya segera konsultasikan ke dokter agar bisa diberikan penanganan cepat dalam menurunkan suhu tubuhnya.
Jika tidak dilakukan segera, bisa saja anak mengalami gangguan saraf otak dan kram otot, menambah rasa sakitnya dan berakibat fatal. Ihh, jangan sampai deh. Makanya untuk pencegahan awal biasanya akan diberikan parasetamol dengan dosis sesuai anak maupun dewasa.
Dari hasil bincang santai kemarin, dapat disimpulkan banyak hal yang dapat membantu mempercepat penyembuhan Demam Berdarah Dengue, antara lain:
1. Berikan Cairan dan Minuman Lebih Banyak Dari Biasanya
Dokter cantik ini menekankan, pertolongan pertama yang paling tepat untuk penanganan pasien Demam Berdarah Dengue adalah memberikan cairan ion, oralit, dan minum air putih yang banyak agar tubuh yang demam tidak dehidrasi dan berdampak buruk.
Itulah mengapa pasien Demam Berdarah Dengue akan diinfus berbotol-botol setiap harinya. Anakku aja sampai minta pakai pampers kalau mau tidur, padahal sudah cukup besar, ini karena sudah gak tahan pipis, hampir tiap setengah jam pipis melulu, capek bolak balik kamar mandi, padahal mereka harus istirahat total, terpaksa deh pake pampers, hehe..
2. Berikan Obat Penurun Panas dan Nyeri
Biasanya pasien penderita Demam Berdarah mengalami demam tinggi dan rasa nyeri di badan. Alangkah baiknya segera konsultasikan ke dokter agar bisa diberikan penanganan cepat dalam menurunkan suhu tubuhnya.
Jika tidak dilakukan segera, bisa saja anak mengalami gangguan saraf otak dan kram otot, menambah rasa sakitnya dan berakibat fatal. Ihh, jangan sampai deh. Makanya untuk pencegahan awal biasanya akan diberikan parasetamol dengan dosis sesuai anak maupun dewasa.
3. Perbanyak Konsumsi Buah-Buahan dan Sayur Berkuah
Seperti yang sudah dijelaskan, tubuh memerlukan cairan lebih. Buah-buahan sangat dianjurkan untuk diberikan kepada pasien karena mengandung cairan sehat bervitamin. Dapat menurunkan panas tubuh sekaligus meningkatkan imunitas, daya tahan tubuh, dan mengatasi kerusakan sel-sel.
Kita bisa berikan buah jambu merah biji, pepaya, semangka, jeruk, bahkan bisa dibuat jus bersama sayuran hijau. Ramuan jus ini dapat mempercepat penyembuhan dan menambah trombosit karena kaya vitamin C, A, B dan zink. Apalagi sangat mudah dikonsumsi buat orang sakit, tinggal seruput tanpa harus mengunyah.
Oya, pengalaman kami saat itu, aku pun memberikan lauk sayur hijau berkuah tambahan kepada anak-anak. Yap, tips ini sangat tepat diberikan kepada pasien anak-anak maupun orang dewasa. Ibaratnya agar imunitas tubuhnya meningkat dan cepat sembuh, menambah porsi makan berupa sayur hijau berkuah dibolehkan selain menu rumah sakit.
Waktu itu ceritanya aku minta tolong kepada suami agar dibelikan sayur yang berwarna hijau pekat seperti kangkung, daun ubi, brokoli, dan sebagainya, agar mendapatkan serat dan vitamin C tinggi. Karena tidak ada yang masakin di rumah, terpaksa aku minta tolong pada salah satu ibu kantin rumah sakit untuk memasak sayur berkuah yang bahannya sudah dibawakan suami. Aku tinggal bayar ongkos masaknya.
Alhamdulillah mereka mau bantu lho, apalagi karena pasiennya anak-anak. Anak-anak pun doyan makan sayur kuah yang sudah dibuatkan ibu kantin. Jadi masa penyembuhan Demam Berdarah tidak lama, sekitar hampir 10 hari boleh pulang dan acara kegiatan anakku tidak terganggu.
Demam Berdarah juga bisa berulang, Waspadai dan Cegah Dengan Lakukan 3M Plus Vaksin Dengue
Seperti kasus anakku ini, dia sakit Demam Berdarah lagi setelah dahulunya sudah pernah. Mengapa seperti itu? Hal ini karena virus Dengue memiliki 4 jenis serotipe, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3 dan DENV-4.4, serotipe ini dapat menimbulkan reaksi dan respon imun yang berbeda-beda sehingga bisa menyerang berulang pada tubuh manusia.
Ibu Tika Bisono, seorang psikolog senior, penyanyi kondang era 80an, dan hingga kini menjadi Duta Demam Berdarah Anak mengatakan : "sudah saatnya pencegahan Demam Berdarah dilakukan oleh semua masyarakat, bukan hanya tugas pemerintah namun juga harus digalakkan oleh tokoh masyarakat seperti manager, supervisor, PKK, anggota majlis taklim, RT, RW, sehingga tidak ada lagi kasus Demam Berdarah di Indonesia".
Di negara tropis apalagi musim kemarau berkepanjangan seperti sekarang, nyamuk Aedes Aegypti banyak ditemukan, cuaca seperti di sini nyamuk senang sekali bertelur dan menetaskan jentik-jentik di air yang bersih, bukan pada air kotor.
Ibu Tika Bisono, seorang psikolog senior, penyanyi kondang era 80an, dan hingga kini menjadi Duta Demam Berdarah Anak mengatakan : "sudah saatnya pencegahan Demam Berdarah dilakukan oleh semua masyarakat, bukan hanya tugas pemerintah namun juga harus digalakkan oleh tokoh masyarakat seperti manager, supervisor, PKK, anggota majlis taklim, RT, RW, sehingga tidak ada lagi kasus Demam Berdarah di Indonesia".
Di negara tropis apalagi musim kemarau berkepanjangan seperti sekarang, nyamuk Aedes Aegypti banyak ditemukan, cuaca seperti di sini nyamuk senang sekali bertelur dan menetaskan jentik-jentik di air yang bersih, bukan pada air kotor.
Seperti apa itu?
1. Menguras bak mandi, membersihkan sela-sela tempat sendok piring, pot kembang, dan sebagainya.
2. Menutup rapat tempat air, bak mandi dan penampungan air agar nyamuk tidak bersarang dan bertelur di sana.
3. Mengumpulkan, mengubur atau mendaur ulang barang-barang bekas, agar tidak menjadi wadah genangan air dan menjadi sarang jentik-jentik nyamuk.
4. Memakai lotion anti nyamuk sebagai upaya menghindari gigitan nyamuk. Apalagi untuk anak-anak yang sering bermain di outdoor.
5. Melakukan vaksin dengue mulai usia 6-45 tahun untuk mencegah kena Demam Berdarah Dengue.
Jika sudah vaksin, kita gak perlu khawatir lagi jika anak-anak dan anggota keluarga digigit nyamuk demam berdarah karena sistem imunitas mencegah secara otomatis. Alasan ini juga jadi pemikiran Agus Ringgo Rahman dan sang istri Sabai Morscheck.
Mereka tidak mau lagi keluarganya terkena Demam Berdarah, rasanya tidak enak, mengganggu aktifitas penting. Apalagi ketika anaknya dirawat, Ringgo sedang berada di luar kota. Pikiran jadi tidak fokus. Segala upaya pencegahan dilakukan, termasuk memakai stiker anti nyamuk pada baju anak, tetapi tetap saja mereka kena Demam Berdarah.
Begitu ada vaksin untuk Demam Berdarah, tak berpikir dua kali, dirinya dan seluruh anggota keluarga ikut vaksin. Ringgo mengatakan tidak terlalu merasakan efek samping setelah disuntik, namun terasa pegal di bagian suntikan bagi anak pertamanya, setelah beberapa hari keluhan tersebut hilang seperti tidak merasa apa-apa.
Syukurlah tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Selanjutnya? Mungkin kita yang harus vaksin setelah konsultasi dokter ya!
.
.
Begitu ada vaksin untuk Demam Berdarah, tak berpikir dua kali, dirinya dan seluruh anggota keluarga ikut vaksin. Ringgo mengatakan tidak terlalu merasakan efek samping setelah disuntik, namun terasa pegal di bagian suntikan bagi anak pertamanya, setelah beberapa hari keluhan tersebut hilang seperti tidak merasa apa-apa.
Syukurlah tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Selanjutnya? Mungkin kita yang harus vaksin setelah konsultasi dokter ya!
.
.
*sumber: https://p2pm.kemkes.go.id/publikasi/infografis/info-dbd-minggu-ke-24-2023
C-ANPROM/ID/QDE/0114 | Aug 2023
C-ANPROM/ID/QDE/0114 | Aug 2023
Anakku juga udh kena DB ini bbrp kali. Dan skr RT rumah ku rutin mba periksa ke rumah2, cek kamar mandi dan ember2,utk memastikan genangan air dan jentik nyamuk.
BalasHapusTrus kalo ada warga yg kena, langsung dipanggil fogging
Memang ga enak samasekali kena DB ini. Badan sakit, apalagi waktu itu aku msh kerja. Untungnya ada babysitter yg nemenin anak2 pas jam kantor, trus gantian aku yg nemenin pulang kantor.
Kalo vaksinnya , anakku blm deh. Kayaknya mau aku vaksin nanti. Lagi musim banyak nyamuk lagi skr. Apa Krn terlalu panas yaa
Tenyata beneran ya, DBD itu bakalan bisa menyerang tubuh berulang
HapusWah benar banget nih, Kak. Melakukan 3M memang sangat penting untuk dilakukan agar terhindar dari DBD
BalasHapusAku baru tahu ada vaksinnya loh, dan musim kemarau begini rawan DBD nih, makasih tipsnya mbak...jaga kesehatan selalu
BalasHapusTerimakasih banyak ya
HapusDuhhh ditempatku lagi musim DBD, rumah sakit beberapa sudah penuh dengan pasien anak anak yang dirawat. Dulu waktu kecil gitu aku pernah juga kena DBD, beneran parah banget sih. Kudu beneran memperhatikan kebersihan lingkungan terutama genangan air dan rajin pake minyak sereh biar aman sih ya
BalasHapusDBD juga bisa berulang ya kenanya. Ini patut diwaspadai ya kak, agar imun tubuh dan pola hidup sehatnya dapat terus ditingkatkan
BalasHapusAku banget ini. Kena DBD sampe 3X udah kayak langganan gitu. Anakku juga soalnya tempat tinggal kami dkt dg usaha rongsokan (barang bekas). Pdhal rajin juga petugas Jumantik keliling rumah warga utk periksa jentik dan menerapkan 3M Plus
BalasHapusAduh dilema jadinya ya, semoga abis ini selalu sehat tidak kena demam berdarah terus
HapusAku saat dlu kena dbd masih ingat bngt rasa sakitnya demam tinggi badan ngilu smuaa duh jngan sampe deh anak2ku kena makanya butuh vaksin nih buat mencegah terjangkit penyakit DBD
BalasHapusMakasih ya tips cara sembuh DBD nya. Bermanfaat sekali. Penyakit ini memang belum hilang ya, untung ada vaksinnya nih. Baru ya?
BalasHapusDemam berdarah tdk bisa dianggap sepele, itu sebabnya upaya pencegahannya seperti eliminasi vektor penyebab DBD (nyamuk) dgn menerapkan 3M Plus dan dilengkapi juga dengan vaksinasi DBD
BalasHapusSetuju mbak,
HapusVaksinasi diperlukan juga ya sebagai langkah dalam menjaga diri dari DBD selain dengan pola hidup sehat dan 3M
Aku udah pernah 2x kak kena demam berdarah gak enak banget itu,iya yah lagi banyak nyamuk nih di rumahku juga padahal dah di semprot,huhu,makaaih ya informasinya sangat membantu.
BalasHapusTernyata sama ya dengan anakku. Kukira sekali sudah, ternyata berulang
HapusDemam berdarah ini tidak boleh disepelekan karena bahaya bisa sampai merenggut nyawa. Makanya kita harus rajin membersihkan rumah dan lingkungan, terutama yang ada genangan airnya. Dan benar sih, sekarang tak ada salahnya untuk vaksin juga untuk meminimalisir terpapar DBD ya.
BalasHapusAsik kalau sudah tahu solusinya. Anak kena DBD, orangtua panik takut ia meninggal dunia. Saking paniknya semua diminum angkak, juice jambu merah hingga air putih .
BalasHapusPencegahan DB dengan melakukan 3M sangat efektif sekali ya.
BalasHapusKalau sudah terlanjur kena, kebutuhan cairan tubuh dan panas tubuh anak kudu dipantau benar-benar.
Sehat-sehat semuanya.
Saya juga pernah ngalamin, 2 anak saya (nomor 3 dan nomor 4) bersamaan sakit DB
BalasHapusStress banget
Untung hanya anak nomor 3 yang harus dirawat, itu pun sudah besar, sudah SMA jadi gak terlalu repot
Makasih edukasinya melalui tulisan ini kak, sangat bermanfaat. Btw, DBD ini memang bisa dikatakan penyakit yang sangat berbahaya, telat sedikit penanganan bisa berakibat kematian. Alhamdulillah anak kakak langsung dapet penanganan dokter.
BalasHapusAyahnya anak anak pernah demam berdarah. Itu bikin aku jadinya parnoan takut di keluarga ada yang kena lagi. Allhamdulillah salah satu menanggulangi demam berdarah ini bisa dengan vaksinnya ya mba.
BalasHapusBaca cerita tentang DBD, tulang kaki saya jadi tiba-tiba nyeri sendiri. Setakut itu saya. Makanya harus selalu waspada pada penyebabnya.
BalasHapusApalagi sudah memasuki bulan-bulan yang biasa nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Jadi perlu banget untuk selalu menjaga kebersihan dengan menghilangkan genangan air dan vaksin seperti yang disarankan. Semoga sehat-sehat selalu.
BalasHapusHarus Aware dengan kebersihan lingkungan terutama pada saat musim hujan, orang tua juga harus awas dengan 3M dan jangan lupa untuk melakukan vaksin demam berdarah ya, biar triple protect
BalasHapusKalau kena DB nya pe berulang ngeri juga euy. Jadi deg2an sendiri karena ga bisa diprediksi kegawatannya. Makanya 3M plus vaksin sangat perlu
BalasHapusDuh semoga jauh-jauh ya dari penyakit itu soalnya bahaya banget, jaga kesehatan dan kebersihan kunci utama sehat ya mbak
BalasHapusTernyata sekalian pencegahan DBD yang selama ini sudah sering digaungkan, ada vaksinnya juga ya, jadi nambah pengetahuan nih. Tapi memang harus bener-bener waspada ya sama berbagai penyakit, termasuk DBD ini biar aktivitas sehari-hari tidak terganggu
BalasHapusAdik aku pernah DBD, jd kapok jgn sampe terjadi lagi. Serem waktu trombosit terjun drastis. Gerakan 3M memang wajib dilakukan, serta tambahan vaksin ya
BalasHapusRafa dan Fakhri dulu pernah kena DBD juga mbak. Agak herannya tuh rumah kami sering diberishkan, istilahnya air tergenang tuh ga ada. Entah dari mana datangnya nyamuk2 nakal, apa dari tetangga? Hhmmm... :( Ibu2 PKK lingkungan RT RW biasanya inspeksi atau ada juga penyemprotan berkala. Melakukan langkah 5M itu wajib hukumnya ya supaya kita terhindar dari penyakit ini. TFS mbak Lia.
BalasHapusAnakku yang kecil pernah mba kena DBD. Dan ini bikin aku sedih karena harus dirawat di rumah sakit. Sering juga dia nangis karena hampir setiap hari harus di suntik :( Makasih informasinya mba. Jangan sampe anak anak kena lagi DBD atau penyakit lainnya
BalasHapusBener yah kalau 3 M itu penting dan sekarang ketika udah ada vaksinnya sih lebih oke lagi, salah satu cara ikhtiar juga supaya gak terjangkit DBD.
BalasHapusBeberapa waktu lalu di perumahan aku sempat ada beberapa warga yang kena DBD. Langsung panik lah aku karena takut anak-anak kena. Untungnya pihak RT/RW sigap langsung ada penyemprotan dan bersih-bersih. Padahal kompleks aku terbilang terawat lho, tapi ya kita nggak tahu juga kan ya datangnya dari mana. Sepertinya mau gak mau harus vaksin Dengue juga nih selain menjalankan 3M.
BalasHapusDulu aku juga mikir DBD ini gak bisa berulang lhoo mbak. Ternyata bisa ya, karena virusnya memang punya 4 varian, jadi bisa berulang sampai 4x. Naudzubillah sih, jangan sampai kena DBD 4x, huhuhu. Alhamdulillah sekarang sudah ada vaksinnya. Semoga vaksinnya bisa terjangkau bagi semua rakyat di Indonesia, supaya penyakit DBD akhirnya bisa hilang ya. Aamiin
BalasHapusYa Allah anak-anak kena DBD nya kapan mba Lia? Semoga sehat2 selalu, yaa.. Aku pas tahun lalu juga kena DBD gantian sama anakku.. Kalo anakku rawat jalan, kalo aku sampe rawat inap.. Selemes itu ya kena DBD huhu, apalagi pas kena lagi haid, makin makinlah badanku.. Haid juga jadi jauh lebih banyak.. Aku malah baru tau ada vaksin juga ya buat DB..
BalasHapusBahaya banget memang DB ya, sayang ini vaksinya masih terbatas usia ya. Mungkin masih terus berinovasi apa ya? Bismillah kita semua diberi kesehatan aamiin
BalasHapusYa allah kena demam berdarah memang mengerikan dan bikin deg2an euy. Khawatir anak kenapa2. Alhamdulillah sekarang ada vaksin demam berdarah ya
BalasHapus