NarasiLia.com

Berbagi pengalaman tentang keluarga, gaya hidup, kesehatan, hewan peliharaan, naik kereta, dan kegiatan anak.

3.2.23

Stunting Mengancam, Cegah Dengan Isi Piringku Kaya Protein Hewani

Stunting Mengancam, Cegah Dengan Isi Piringku Kaya Protein Hewani
Isi Piringku Kaya Protein Hewani untuk si kecil

Yap, angka Stunting masih tinggi, faktanya masih banyak saja anak-anak yang terhambat dalam mendapatkan akses nutrisi, pendidikan, dan kesehatan. Mengancam generasi Indonesia, apalagi sejak pandemi. Tapi tenang, masih bisa dicegah dengan Isi Piringku kaya Protein Hewani. Namun, minimnya pengetahuan orangtua mempersiapkan tumbuh kembang anak juga menjadi penyebabnya. Hal ini pernah aku bahas di Tunjuk Tangan Untuk Generasi Maju Indonesia.

Padahal memiliki anak sehat dan cerdas adalah dambaan semua orangtua, menjadi generasi maju yang berkarakter, percaya diri, siap berkompetisi, sanggup memanfaatkan tehnologi dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, menjadi sumber daya manusia Generasi Emas 2045 bertepatan 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.


Stunting Masih Mengancam Penduduk Indonesia


Tercatat pada tahun 2021, Indonesia menjadi negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di wilayah Asia Tenggara. Sungguh memprihatinkan, bagaimana mungkin menjadi Generasi Emas jika sejak awal pertumbuhan saja tubuhnya tidak didukung asupan makanan yang sehat dan bergizi? Kondisi ini bisa mengakibatkan masalah stunting.

Apa sih Stunting itu? Suatu kegagalan tumbuh kembang fisik sehingga sulit mencapai potensi pertumbuhan yang baik, disebabkan oleh kurang gizi (malnutrisi) kronis dan penyakit infeksi berulang di masa bayi dan anak-anak. Akibatnya perkembangan otak ikut berdampak, kecerdasan dan daya tangkap rendah, kurang berprestasi, bertubuh pendek, dan minder. Kalo udah begini kudu belajar spiritualitas deh di blog tentang spiritualitas, biar legowo.

Walau pun menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan RI, angka stunting sudah ada penurunan sekitar 3,3% dari tahun sebelumnya yaitu 27,7% di tahun 2019, tetapi masih jauh dari target penurunan stunting sebesar 14% pada tahun 2024 nanti. *Masih banyak pekerjaan rumah, sayy..

Stunting Mengancam, Cegah Dengan Isi Piringku Kaya Protein Hewani

SSGI pun menyimpulkan pada 2019-2021, Stunting ini terjadi sejak sebelum lahir dan meningkat terbanyak pada saat bayi usia 6 - 12 bulan. Artinya kondisi ibu hamil yang lemah bisa mengakibatkan pertambahan jumlah Stunting. Makanya diharapkan Stunting ini bisa dicegah sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Sejak di dalam kandungan, hingga lahir dan berusia balita.


Ada pun langkah pencegahan Stunting demi mewujudkan Anak Generasi Emas, sebagai berikut:

1. Penuhi kecukupan gizi dan memberikan tablet zat besi untuk mencegah anemia pada Ibu Hamil
2. Lakukan inisiasi menyusui dini agar bayi bisa mendapatkan Colostrum dan ASI Eksklusif hingga 6 bulan
3. Berikan MP-ASI dengan kadar Protein Hewani lebih banyak pada usia 6 s.d 24 bulan
4. Rutin pantau tumbuh kembang
5. Jaga kebersihan diri dan lingkungan


Cegah Stunting Dengan Isi Piringku Kaya Protein Hewani


Upaya pencegahan stunting ini kembali dilakukan dengan mengangkat tema Protein Hewani Cegah Stunting, bertepatan dengan Hari Gizi Nasional (HGN) ke 63 tanggal 25 Januari 2023. Di sini Kemenkes RI pun mengajak masyarakat dan segala pihak ikut serta  mengkampanyekan edukasi makanan sehat Isi Piringku Kaya Protein Hewani.

Stunting Mengancam, Cegah Dengan Isi Piringku Kaya Protein Hewani

Mengapa harus kaya protein hewani? 

Karena berdasarkan studi yang dilakukan oleh Headey et.al (2018) ada hubungan kuat antara asupan protein hewani yang tepat dengan penurunan angka stunting. Asam amino ya terdapat pada protein hewani lebih mudah diserap tubuh sehingga tumbuh kembang fisik lebih optimal.

Sumber makanan yang berasal dari hewan ternak seperti daging sapi, daging unggas (ayam, bebek, burung), ati, telur, ikan, seafood, susu, dan keju ini berperan penting dalam pembentukan syaraf otak, otot, antibodi, sel-sel tubuh, oksigen darah, dan tulang jika dibandingkan dengan protein nabati.

Bahkan jika dalam penyajiannya ada lebih dari satu jenis protein hewani maka akan lebih menguntungkan daripada konsumsi pangan hewani tunggal. Contohnya seperti apa? Berikut menu makanan yang bisa diberikan:
• Gultik ayam telur
• Soto betawi ayam campur daging sapi
• Sop daging telur puyuh
• Perkedel ayam cincang ati
• Tomyam udang bola-bola ayam
• Nasi goreng ayam ati

Dan menu lainnya, tanpa melupakan standar Isi Piringku yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan. Tetapi lauk hewaninya lebih dibanyakin, misalkan nasi 1/3 bagian, sedangkan protein hewani ditambah menjadi 1/2 bagian. Begitu maksudnya..


Peran Protein Hewani Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)


Peranan protein hewani sangat penting pada 1000 hari pertama kehidupan. Bahkan jika perlu siapkan sedari remaja agar saat menikah, kondisi tubuh sehat dan bebas stunting. Berkesinambungan gitu, orangtua yang sehat akan melahirkan anak yang sehat juga.

Stunting Mengancam, Cegah Dengan Isi Piringku Kaya Protein Hewani

1. Peran Protein Hewani Pada Ibu Hamil


Kebutuhan protein pada ibu hamil sekitar 60 gram perhari, dua kali lipat dibanding ibu tidak hamil. Peranannya antara lain:
  • Mempersiapkan payudara untuk produksi Colostrum dan ASI
  • Membangun sel-sel tubuh, rahim, plasenta, darah, ketuban
  • Membentuk sel darah merah dan alirkan oksigen untuk janin dan ibu hamil
  • Membantu pembentukan otak dan otot janin
  • Membentuk antibodi untuk ibu dan janin
  • Mencegah kelahiran Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) atau prematur.

2. Peran Protein Hewani Pada Ibu Menyusui

Kebutuhan protein pada ibu menyusui sekitar 85 gram perhari, empat kali lipat karena dibutuhkan bayi saat menyusu. Peranannya antara lain:
  • Mempersiapkan payudara untuk produksi ASI berkualitas
  • Membantu memperbaiki sel-sel tubuh setelah melahirkan
  • Membentuk massa otot dan antibodi ibu menyusui
  • Menambah kalori selain karbohidrat dan lemak

3. Peran Protein Hewani Pada Bayi 6 bulan hingga Anak Balita

Kebutuhan protein pada bayi 6 bulan hingga balita sekitar 10-20 gram perhari. Peranannya antara lain:
  • Mencegah malnutrisi terutama kekurangan protein hewani
  • Membentuk massa otot, otak, dan tulang anak menunjang tumbuh kembang
  • Menambah kalori menunjang aktifitas belajar dan bermain
  • Memperkuat sistem kekebalan tubuh mencegah berbagai penyakit
  • Membentuk hemoglobin melancarkan oksigen dalam darah sehingga anak lebih konsentrasi belajar

Selain mengkonsumsi protein hewani pastikan cukup makronutrien, seperti karbohidrat dan lemak juga ya. Selain itu, konsumsi nutrisi yang kaya zat besi, vitamin C, asam folat, kolin, magnesium, yodium, zinc, vitamin A, vitamin B, dan vitamin D.

Yuk, cegah stunting mulai awal tahun 2023 ini, supaya tidak ada lagi anak yang ketinggalan dalam tumbuh kembang, pendidikan, dan kesehatan. Semangat!



.
.
Sumber data tulisan:
▪︎health.kompas.com
▪︎promkes.kemkes.go.id/pencegahan-stunting
▪︎ kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/hgn-63-protein-hewani-cegah-stunting
▪︎ @danoneindonesia dan @nutrisibangsa #EdukasiGizi #DanoneIndonesia




13 komentar:

  1. Stunting emang masih jadi masalah besar di Indonesia ya, dan bikin was-was para ibu nih, wajib banget untuk lebih memperhatikan isi piring anak-anak, biar terpenuhi semua nutrisi yang menunjang tumbuh kembangnya :)
    Demikian juga pada ibu hamil ya, agak rempong tuh kalau hamil dan mabok berbulan-bulan, kayak saya dulu hyperemesis parah sampai 7 bulan dong

    BalasHapus
  2. stunting ini benar-benar meresahkan yaa, dan sudah jadi masalah nasional. semoga di tahun-tahun mendatang anak stunting semakin berkurang jumlahnya atau bahkan hilang sama sekali, amiiin

    BalasHapus
  3. selalu sedih setiap baca tentang tingginya angka stunting di Indonesia
    Tapi emang fakta sih
    Selama tinggal di kampung, alih-alih memberi makanan bergisi, para tetangga saya malah membiarkan balitanya jajan makanan miskin gizi
    Bayangin, anak umur 2 tahun udah hobi jajan

    BalasHapus
  4. Memang sangat memprihatinkan ya, Mbak, karena Indonesia adalah negara kekurangan gizi se asia tenggara. Kalau sudah begini, memang susah tercapai generasi emas. Makanya perlu peran pemerintah dalam menyediakan gizi yang baik.
    Saya pernah mengikuti seminar seputar gizi. Salah satu penyebab stunting, karena sejak hamil memang ibu sudah kekurangan asupan gizi untuk jabang bayi. penyebabnya faktor ekonomi yang tidak bisa membeli makanan penunjang. Kemudian ditarik ulur penyebabnya. karena nikah muda dengan pendidikan tidak tinggi. Akhirnya hanya bisa bekerja seadanya dengan gaji tidak besar.

    BalasHapus
  5. Stunting sebenarnya tidak hanya masalah pencapaian tinggi badan saat balita, tapi ternyata mengandung dampak jangka panjang yang sangat besar, menyangkut kualitas generasi mendatang.
    Yuk... Cegah stunting itu penting!

    BalasHapus
  6. Harus difilter ya mbak makannnya setidaknya ada kandungan protein hewani yang sangat berperan dalam tumbuh kembang anak dan menghindari dari stunting.

    BalasHapus
  7. Kalau membicarakan stunting pada anak tuh selalu bikin saya merinding deh Mbak. Kebayang bahwa efeknya bisa menimpa si anak hingga dia dewasa. Bukan hanya terlihat dari fisik langsung tapi juga kualitas kecerdasannya.

    BalasHapus
  8. 1.000 Hari Pertama Kehidupan (masa ibu hamil) adalah saat2 yg tepat mendapatkan asupan gizi yang cukup khususnya protein hewani. Hal ini menjadi penting karena dampak kekurangan nutrisi sewaktu janin berkembang dalam rahim akan menyebabkan pertumbuhan anak bahkan kesehatan terganggu

    BalasHapus
  9. Stunting emang perlu banget kita ketahui karena penting banget terutama di 1000 hari pertama kehidupan..

    BalasHapus
  10. Stunting jadi permasalahan yang harus cepat diatasi ya kak Lia.
    Dan edukasi seperti ini diperlukan secara masif, terutama buat calon orangtua agar mantap kedepannya

    BalasHapus
  11. Stunting memang menjadi masalah bersama ya Mba. Kalau di tempat saya tinggal sekarang, bumil dan anak-anak yang terlihat kurang atau dari segi ekonomi perlu perhatian lebih, dari desa memberikan bantuan berupa bahan pangan termasuk lauk seperti telur dan menu-menu makanan sehat selama minimal 3 bulan..

    BalasHapus
  12. Makasih untuk tips pencegahan stuntingnya mba. Wah ternyaa protein hewani banyak banget ya manfaatnya baik untuk ibu hamil, bayi, dan anak-anak.

    BalasHapus
  13. Jadi ibu emang belajarnya ngga udah-udah ya mba. Kaya soal makan dan nutrisi anak, ada aja yang perlu dipelajari. Demi anak sehat dan cerdas, jadi nutrisinya emang kudu seimbang ya mba

    BalasHapus

Agar tidak spam pada komentar, gunakan akun Google kamu. Atau kirim email ke: info.narasilia@gmail.com. Thank you ❤

Pengikut:

Lia Lathifa's Medium Audience Badge