NarasiLia.com

Berbagi pengalaman tentang keluarga, gaya hidup, kesehatan, hewan peliharaan, naik kereta, dan kegiatan anak.

7.7.22

Intropeksi Diri dan Lebih Sayang Suami Gara-gara Film Drama Korea Ini

Happy Wedding Anniversary, alhamdulillah tahun ini pernikahan kami menginjak usia ke-17, layaknya usia sweet seventeen, penuh cinta dan bunga-bunga. Rasanya seperti baru kemarin memutuskan untuk menikah, ternyata sudah semakin tua, anak-anak pun beranjak remaja. Aihh jadi malu..


Mengintropeksi Diri dan Lebih Sayang Suami Gara-gara Film dan Drama Korea Ini

Tentu saja perjalanan pernikahan kami tidak semulus jalan tol, tetap ada kerikil-kerikil tajam yang harus kami lalui. Banyak konflik yang menjadi lucu jika diceritakan kembali. Tetapi hal-hal itu membuat kami semakin nempel kaya perangko. Pengennya deketan terus gitu.

Kata orang bijak, semakin tua suami istri itu seperti sahabat, bestie, karena sudah bisa melewati rintangan puluhan tahun bersama. Suka duka dijalanin bareng. Satu sama lain sudah bisa saling melengkapi, gas-rem, gas-rem. Si istri yang ngegas, suami yang ngerem, demikian sebaliknya.

Tapi selama perjalanan pernikahan ini, aku yang keseringan ngegas, banyak maunya, hehe. Maklum, untuk mencapai hidup lebih baik, segala banyak dicoba. Sayangnya, begitu gak semua lancar, ada yang dirasa tidak sempurna, aku jadi gampang uring-uringan. 

Sebaliknya, suamiku easy going, menyikapi segala sesuatu dengan santai, slowly but sure, yang penting dijalani seperti air sungai mengalir mengikuti arus dan dia sangat hati-hati.

Kadang-kadang kondisi begini bikin aku gemas, alias gak sabaran. Terbiasa hidup dalam budaya Hustle Culture menyebabkan aku biasa kerja keras, mendorong diri melampaui batas agar tercapai keinginan. "Ayo dong, gercep. Mereka sudah berubah begini begitu, tetapi kita masih begini-begini aja". 

Namun apa daya, lama-lama aku capek sendiri. Seperti yang dibilang tadi, sifat suami yang santai membuatku jadi ikutan ngerem, mengurangi kecepatan. Bisa juga karena bertambah umur, jadi lebih bijak menanggapi masalah, menyikapi gaya hidup, menurunkan gengsi menyesuaikan kemampuan.

Suami sering mengingatkan, "hidup itu dihadapi dengan santai, gak perlu mikirin orang, sampai bikin badan sakit, emangnya mereka mikirin kamu? Lebih baik banyak bersabar dan bersyukur, biar nikmat pun akan bertambah. Punya anak-anak yang baik, gak banyak tingkah, badan pada sehat, itu juga nikmat."

Memang dasar aku, walau sering mendengar nasihat itu, tetapi gak bisa langsung berubah. Walau di mulut iya-iya, tapi sebenernya masih banyak keinginan, impian, diizinkan kerja kantoran, atau diajak honeymoon ke Swiss, dibeliin Logam Mulia berkilo-kilo, bisa mentraktir banyak saudara, dan renovasi rumah biar makin instagramble. It's my dream, mas!.. *
Hihihi canda ya, beb.

Apa boleh buat? Kekurangan ini tidak boleh menjadi alasan jadi pesimis. Demi kesehatan mentalku, aku harus berubah, mencari cara agar bisa melepaskan ego. Bahagia itu dicari sendiri, gak bisa terus-terusan menuntut pasangan. Kita harus tetap kreatif dan cerdas walau hanya di rumah menjadi ibu rumah tangga. 

Agar tetap waras, apa saja yang kulakukan?

Tentu saja melakukan aktivitas tanpa batas tanpa meninggalkan rumah, memanfaatkan internet, berdayakan kemampuan diri, antara lain:

https://www.narasilia.com/2022/07/nonton-film-drakor-lebih-sayang-suami.html

  • Bergabung di komunitas, agar dapat menemukan teman dan kegiatan baru sesuai hobi, menambah skill
  • Membaca, melalui buku, novel, tabloid, koran, dan internet.
  • Jualan online, bikin aku bisa melupakan perkara receh, sibuk melayani pembeli, dan senang mempunyai uang tambahan.
  • Menulis blog dan buku antalogi , kegiatan ini juga membuatku bisa tenang karena bisa menumpahkan isi hati dan pikiran, bahkan menang lomba menulis dengan hadiah yang menggiurkan.
  • Memelihara kucing, supaya mereka bisa diajak bercanda, diunyel-unyel, diajak ngobrol tanpa takut terbongkar rahasia.
  • Menonton film dan drama Korea, tujuannya agar aku bisa mendapatkan pelajaran dari jalan ceritanya.

Hah, memang nonton film dan drama korea bisa dapat pelajaran? 

Oh tentu saja, tontonan film itu adalah salah satu sarana komunikasi yang baik dalam menyampaikan nasihat pelajaran hidup, tanpa menggurui. Penonton pun tidak merasa disudutkan. Justru jadi bisa mikir dan intropeksi sendiri.

Aku termasuk orang koleris melankolis, menurut Prof. dr. Aisah Dahlan praktisi Neuroparenting, type orang seperti ini lebih gampang nerima ilmu dengan gaya visual. Memahami sesuatu dengan melihat kejadian langsung, tidak bisa hanya mendengar dari satu arah.

Pantas saja, terlalu banyak dengerin ceramah tanpa melihat kenyataan, bikin aku bertambah pusing. Otakku gak santai, selalu mempertanyakan mana buktinya, mana contohnya. Tapi begitu melihat kejadian langsung, terjawab: "ohh maksudnya gitu!".

Tapi kan katanya drakor bisa merusak akidah?

Wah, merusak dimananya? Kita sudah dewasa, bisa memilih mana yang baik, mana yang buruk. Tentu saja tidak kecanduan, bisa mengatur waktu dan tetap melaksanakan ibadah. Semua tontonan itu ibarat pisau, walau ada yang tajam tapi kalau digunakan dengan bijak, justru bisa bermanfaat. Begitu kan? 

Di sisi baik lainnya, aku juga jadi belajar bahasa Korea dan budayanya. Jadi gak kuper alias kurang pergaulan. Lumayan jadi tahu kalau ucapan terimakasih dalam bahasa Korea itu ternyata ada beberapa kata lho. Antara lain Kamsahamnida, Gomawo, Gomawoyo, Kamsahaeyo, Gomapseumnida, dan Sugohaesseoyo. Hayo bingung gak nih?

Namun biasanya Kamsahamnida dan Gomawo yang sering diucapkan dalam film dan drama Korea. Kamsahamnida itu lebih sering diucapkan kepada orang yang dihormati, bisa jadi orang yang lebih tua dari kita, atau kepada orang yang baru saja ditemui, biasanya setelah diberi pertolongan.

Sedangkan Gomawo lebih sering diucapkan kepada sesama teman yang cukup dekat dalam suasana santai non formal. Lalu apa bedanya dengan Gomawoyo? Bedanya dengan penambahan yo diakhirannya menunjukkan lebih santun karena diucapkan kepada orang yang lebih muda dan orang lain yang tidak terlalu dekat.


Judul Film Drakor Untuk Intropeksi Diri dan Makin Sayang Suami.


Agar tidak buang-buang waktu, biasanya aku mencari referensi terlebih dulu di blog review drakor. Demikian juga jika ingin menonton Film Korea. Hal ini kulakukan agar tidak salah pilih, pengen lihat cerita yang bisa menasihatiku sesuai dengan mood saat itu. 

Jangan sampai pikiran lagi mumet eh terjebak nonton film drakor yang banyak konflik perselingkuhan, intrik jahat, horor. Ini sih bukannya bikin adem, malah nambahin kesel, pengennya jadi banting piring gak siiih.. 😁

Pilihanku adalah film drakor mengenai: 
  • keluarga, 
  • rumah tangga, 
  • pengasuhan anak, 
  • persahabatan. 
Tema yang ringan-ringan saja, diselipi komedi, kehangatan hubungan, dan tanpa banyak konflik berlarut-larut. Inilah film drakor Korea yang bisa membuatku intropeksi dan jadi lebih sayang suami, antara lain: 👇👇


🌺 Go Back Couple


https://www.narasilia.com/2022/07/nonton-film-drakor-lebih-sayang-suami.html
Source: Asianwiki
Drama sebanyak 12 episode ini benar-benar menyentil kepribadianku. Kisahnya membuatku merenung untuk bisa menerima kondisi rumah tangga. Mengisahkan kehidupan pasangan suami istri yang diperankan oleh
Son Ho-jun dan Jang Nara. Mereka hampir mengalami perceraian karena satu sama lainnya gengsi mencurahkan hati, komunikasi mereka terhambat.

Sang suami hanyalah sales obat-obatan yang banyak tuntutan kerja, pulang sampai malam, seperti tidak perhatian terhadap istrinya yang seharian di rumah. Si istri bosan di rumah yang tak pernah rapi, rambut acak-acakan, sibuk mengasuh buah hati mereka. Dia cepat emosi, ditambah ekonomi pas-pasan. Rasanya ingin bekerja di luar rumah untuk menambah tabungan dan status.

Duh, asli deh, ini sih mirip gue bangeeet..

Saat dipuncak perceraian, mendadak keanehan terjadi, mereka dikembalikan ke dalam zaman kuliah dulu. Seperti diberi kesempatan mengulang kembali kehidupan. Yang bikin aku iri, si istri bisa kembali bertemu ibunya, ayahnya, saudaranya.  Sepuasnya bisa memeluk mereka. Aaahh, adegan ini bikin aku menangis sesegukan. Andaikan aku bisa seperti itu, ingin memeluk ibu, pengen mengadu: "ibu, aku capek".

Lanjut..

Keduanya juga dipertemukan dengan mantan kekasih yang baik dan perhatian, membuat mereka bahagia sesaat. Walau ada kesempatan cinta bersemi kembali dengan mantan tetapi mereka berdua malah saling rindu, lebih memilih kembali kepasangan (go back couple), apalagi sudah dikaruniai anak.

Kesimpulan buat intropeksi diri: Ending-nya mereka kembali bersama, menerima segala kondisi yang ada. Membuatku juga akhirnya memeluk suamiku yang super baik itu. Minta maaf, because suka menuntutnya lebih. Padahal rumah juga sering berantakan, rambutku acak-acakan, jarang skincare-an, tapi dia jarang protes, tetap mau mendengarkan keluh kesahku yang receh.


🌺 My Mister


https://www.narasilia.com/2022/07/nonton-film-drakor-lebih-sayang-suami.html
Source: Asianwiki
Drama ini lagi-lagi mengenai keluarga dan pekerjaan. Mengisahkan seorang pria diperankan oleh Lee Sun-Kyun. Hidupnya sederhana, berangkat pagi ke kantor, mengejar kereta, bekerja sebagai manager yang jujur dan bertanggung jawab. Namun sayang, hidupnya tidak mulus, kurang bahagia. Kehilangan anak, pekerjaannya sempat dituduh macam-macam, dan diam-diam istrinya selingkuh dengan atasannya karena lebih kaya. Komplit gak tuh?


Beruntungnya dia mempunyai dua saudara laki-laki dan seorang ibu tua, menjadi tempat untuk bersandar. Ada teman-teman yang selalu mengajak berkumpul, dapat meringankan beban jiwanya. Dia masih menjadi pria yang baik, meskipun tetap saja masih mendambakan kasih seorang istri. Hatinya tetap kesepian walau berada di lingkungan yang ramai. 

Kebetulan ada anak buahnya yang misterius, ternyata hidupnya juga penuh beban, mempunyai hutang untuk biaya kesehatan neneknya yang menjadi satu-satunya keluarga. Sang manager jadi tersentuh, suka membantu, kasihan melihat nenek terbaring lemah di lantai beralaskan kasur tipis, akhirnya sepakat dipindahkan ke panti yang lebih layak terjaga.

Mereka menjadi lebih akrab, makan bareng, pulang bareng, jalan kaki bareng. Tapi mereka tidak pernah terhubung cinta. Hanya sekedar teman senasib. Sang manager tetap mencintai istrinya dan berharap akan berubah. Namun sayangnya tidak, padahal dia sudah sabar banget. 

Saking lemah jiwanya, tubuhnya dijatuhkan pada tumpukan salju jalanan: "aku tidak bisa mati sekarang, karena aku tidak sedang mengenakan celana dalam mahal". Aduh, kalimat ini bikin aku mau ketawa tapi sedih. Makjleb, ini seperti kenyataan, bukan? 

Pernah gak sih kamu pake celana dalam yang jelek ketika pergi? Kebayang betapa malunya, andai pas pingsan atau kecelakaan di jalan, kondisi kita sedang pakai celana dalam yang sobek, padahal selama ini ditutupi, hanya kita yang tau. Kalimat tadi begitu dalam maknanya, mengisyaratkan bahwa dia masih punya harga diri tinggi, tak mau terlihat hina.

Kesimpulan buat intropeksi diri: My Mister mengajarkanku bahwa begitulah kehidupan laki-laki di luar sana saat bekerja, punya beban berat, tapi susah mengeluh di depan keluarga. Dibalik sosoknya yang tegar tapi hatinya rapuh, hatinya pedih. Benar-benar seperti sosok suamiku yang jarang cerita mengenai pekerjaan kantor tapi aku tahu betapa lelahnya dia dari raut wajahnya. 

Membuatku jadi sadar dan malu masih sering mengeluh di depannya, padahal mungkin saja saat itu urusan kantornya juga bikin dia pusing. Tapi masih mau membagi waktunya denganku dan anak-anak. Ahh, maafin aku ya sayang. Aku egois..


🌺 Reply 1988


https://www.narasilia.com/2022/07/nonton-film-drakor-lebih-sayang-suami.html
Source: Netflix
Drama series ini sering kali viral di twitter. Memang kuakui ceritanya related banget dengan kehidupan sehari-hari. Dikemas dalam suasana tahun 80an yang bakalan bikin kita bernostalgia. Terlebih ini adalah kehidupan keluarga bertetangga yang hangat dan saling peduli.

Satu di antara mereka ada yang hidupnya sangat berkecukupan, itu pun karena anaknya mengumpulkan kupon dan menang lotre. Nasib mereka lebih makmur, bisa membeli kontrakan di bagian atas dan lebih luas. Bagusnya, gak lupa sama kulitnya. Meski sudah kaya tetapi tetap dermawan, suka mengajak tetangga di sebelah maupun depan rumah untuk makan enak bareng. 

Kehidupan masing-masing keluarga berbeda, ada yang suaminya gajinya pas-pasan, ada yang janda punya anak dua, ada yang duda memiliki satu anak laki-laki, dan ada yang broken home, kedua orangtuanya sibuk. Ini sangat menggambarkan kondisi semua rumah tangga, bukan?  

Reply 1988 banyak diselipi sentilan dan komedi. Banyak episode yang bikin aku tertawa, mentertawai keadaan. Salah satunya ketika sang ibu ingin memasak telur tapi itu tinggal satu-satunya, harus dibagi berlima. Gimana coba? hahaha.. duh ibu, sama banget denganku, jadi inget waktu kami benar-benar kehabisan lauk. Nonton aja sendiri deh, biar paham.

Drama ini semakin membuatku betah nonton, melihat kekonyolan lima anak remaja saat mereka bermain, berkumpul, dan bersekolah, juga berprestasi. Terdiri dari seorang perempuan tomboy dan empat anak laki-laki. Mereka bersahabat, saling mendukung walau ada usilnya. Hingga akhirnya dewasa, masing-masing memiliki pekerjaan mapan dan kehidupan. Sayang, akhirnya mereka berpisah, memilih jalan berbeda.

Episode terakhir ini yang membuat aku susah move on, sedih kehilangan keceriaan mereka. Seperti gak rela gang sempit depan rumah mereka menjadi sepi dan kosong. Kangen dengan suasana keharmonisan mereka semua. Aku merasa ada teman.

Kesimpulan buat intropeksi diri: Reply 1988 ini gak ada konflik jahat berjilid-jilid, gak ada episode yang bikin kita gemess, justru sering membuatku tertawa dan menangis, membuat hormon Endorfin keluar menghasilkan senyawa pereda sakit alami dalam tubuh.

Setelah tertawa dan menangis, biasanya mood jadi baik, karena hormon oksitoksin alias hormon cinta ikut keluar bersamanya. Bahagia itu sederhana bukan? Iya aku jadi tambah bahagia bersama suamiku meski hidup di rumah kecil dan masih banyak kekurangan, tetapi perlakuan dia sangat hangat.


🌺 Wedding Dress


https://www.narasilia.com/2022/07/nonton-film-drakor-lebih-sayang-suami.html
Source: Asianwiki
Siapkan tissu untuk menonton film ini. Mengisahkan seorang ibu muda, tanpa suami, memiliki gadis kecil, harus berjuang melawan kankernya tanpa diketahui siapa pun. Mengetahui hidupnya tak akan lama, dia merancang baju pengantin agar suatu hari nanti bisa dipakai oleh anak semata wayangnya itu. Kebetulan memang berprofesi sebagai Wedding Dress Designer.


Tanpa disangka diam-diam si gadis kecil juga mengetahui ibunya sakit. Tak ingin merepotkan ibu, dia pun mulai merubah sikapnya tak lagi manja. Yang tadinya dikucilkan karena tidak mau berbagi makanan kepada teman-temannya, kini dia sudah punya banyak teman dan bisa mengenalkan kepada ibunya. 

Suatu pencapaian yang luar biasa. Meski akhirnya sang ibu wafat dalam pelukan gadis kecilnya itu. Akting anak itu luar biasa deh, natural banget sampe bikin kita ikutan nangis sampai mata bengkak.

Kesimpulan buat intropeksi diri: Film ini membuatku jadi bersyukur, masih diberikan kesehatan dan kesempatan hidup lebih lama, masih bisa pakai asuransi kantor suami jika aku dan anak-anak sakit. Masih ada suami yang mau bekerja jarak jauh, jarang marah, selalu mendukung kegiatan apa pun yang aku sukai, termasuk mencari cuan-cuan dari ngeblog dan sosmed.


Intropeksi Dan Berdayakan Kemampuan Diri Melalui Manfaat Internet


Begitulah caraku mengintropeksi diri agar semakin bisa bersyukur. Dengan menonton, banyak nasihat hidup yang bisa kupelajari. Sebagaimana pepatah bilang: tuntutlah ilmu sampai negeri China, banyak jalan menuju Roma. Artinya jangan takut 
melangkah untuk bisa memperbaiki diri, lakukan banyak cara untuk menggapai kebahagiaan.

Setelah memperbaiki diri, sebaiknya berdayakan pula kemampuan diri agar bisa  membantu perekonomian keluarga dan mengekspresikan diri. Jangan seperti katak dalam tempurung. Buka pikiran ini seluas cakrawala. Seorang ibu rumah tangga harus mampu meraih impian dan kebaikan. Berdayakan kemampuan kita melalui manfaat internet. 

Sepertiku tadi, kita masih bisa menuangkan hobi, rajin membaca, ikut komunitas menulis, mengikuti lomba blog, jualan online dan menonton film drakor melalui jaringan internet. Sejak aku banyak berdayakan kemampuan diri, suami dan anak-anak pun ikut senang. Rumah mungil kami pun terasa hangat dan damai.

Dulu pada tahun 2004, sebelum marak internet murah, aku menggunakan jaringan internet dari Telkom Indonesia. Aku ingat betul, betapa bahagianya ketika ayah mengizinkanku mencolokkan kabel komputer untuk disambungkan ke telepon rumah. Padahal biayanya tidak murah, tagihan telepon akan ikut membengkak jika kita menggunakan internet tersebut. Tapi demi mendapatkan informasi lebih, hal itu tidak menyurutkan keluarga kami untuk terus mengaksesnya.

Sekarang alhamdulillah, Telkom Indonesia sudah semakin peduli dengan memberikan kemudahan manfaat internet buat masyarakat hingga pelosok negeri, seperti IndiHome, Internetnya Indonesia. Biayanya pun sangat terjangkau. Sampai akhir bulan September 2022 ini, ada promo 50% biaya pemasangan awal, cukup merogoh kocek Rp. 200 ribuan saja, kita sudah bisa memanfaatkan fasilitas tontonan televisi, internet, nelpon ratusan menit.

https://www.narasilia.com/2022/07/nonton-film-drakor-lebih-sayang-suami.html
Source: indihome.co.id
Nonton film drakor pun makin puas karena bisa streaming di Netflix, UseeTV, dengan internet cepat dan stabil dalam kecepatan hingga 100 Mbps melalui Paket Indihome. Asiknya lagi bisa dalam satu tagihan. Sudah sangat praktis.

Pembayaran IndiHome pun sangat mudah, bisa melalui:
• Plasa Telkom, Kantor Pos
• Jaringan ATM atau m-banking BCA, Mandiri, BRI, BNI, 
Aplikasi Link Aja, MyIndiHome, Plasa Telkom, Gopay, OVO
• Alfamart, Indomaret
• E-commerce seperti Tokopedia, Lazada, Bibli, Shopee

Mantap kan? Di rumah aja kita bisa meraih cakrawala dan menikmati hidup tanpa batas.

Sebagai penutup, aku ucapkan terimakasih banyak pada kalian yang sudah membaca, semoga bermanfaat. Dan terimakasih ya beb, sudah menjadi suami yang baik, semoga dirimu selalu sehat dan langkahmu selalu diberkahi Allah. Mari kita terus bergandengan tangan menua bersama. Salam sayang selalu. Kamsahamnida, saranghaeyo, I love you, seduniaaa..! ❤👌🏻




34 komentar:

  1. Belum pernah sama sekali lihat drama di atas satu pun, tapi memang banyak drama Korea tentang rumah tangga yang related banget. Apalagi yang pertama Go Back Couple dari posternya udah keliatan banget jadi penasaran sama dramanya. Terima kasih sharingnya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini rekomendasi temen katanya bagus, eh iya beneran, sampe nonton terus gak bosen

      Hapus
  2. Drama korea tuh variatif banget ya tema atau genrenya. Dah herannya gak ada matinya. Ada aja idenya...
    Walaupun saya bukan termasuk penggemar drakor, tapi saya suka nonton yang temanya unik seperti miracle cell, parasite...
    Paling suka yang genre keluarga yang happy ending...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Miracle cell bikin mataku bengkak, Parasite jantungku jedag jedug. Aku pun suka sama cerita yang happy ending

      Hapus
  3. Wedding dress sama reply 1988 ini bagus banget si. Apalagi reply 1988 kisahnya ringan dan kaya kehidupan sehari-hari gitu.

    BalasHapus
  4. Memang ya ngedrakor itu bikin happy. Aku pernah di fase ini..ngikuti on going, maraton nonton. Tapi udah lewat waktuku. dari kapan itu dah enggak ngikuti lagi. Apalagi sejak pandemi banyak pilihan dan kebetulan langganan layanan streaming film, jadi nonton aneka rupa film, segala genre dan asal negara/budaya.
    tapi teteup drakor selalu di hati!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe iya aku pun tetep ngatur waktu gak nonton yang on going, nanti aja pas udah selesai euforia baru nonton

      Hapus
  5. setuju, kita udah dewasa, bisa dan harus ngatur waktu
    ada kerjaan (bisnis dll), masak, nyuci dll yang gak bisa dicuekin demi nonton drakor dan film korea.
    Buat saya tontonan dari korea ini hiburan murah meriah :D :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih banyak supportnya ya kak

      Hapus
  6. Aku malah ketularan suami loh jadi nonton drakor. Dia duluan yang ceklak-ceklik channel IndiHome nemu channel K+. Trus aku nemenin nonton, trus keterusan...haha...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahhh sehati yaa, malah jadi tambah asik dong

      Hapus
  7. Dennise Sihombing11.7.22

    Ada beberapa DraKor yang memang memberikan pelajaran hidup pada kita khususnya yang sudah berumahtangga. Dalam rumahtangga mom memang tidak ada yang sempurna. Dan sepertinya setiap orang sudah dipasangkan. Seorang yang perfect berpasangan dengan si santai, seorang yang cerewet berpasangan dengan si pendiam, he..he...he...

    BalasHapus
  8. Saya juga suka nonton series atau film untuk me time. Sama, Mbak. Suka ambil jalan ceritanya juga untuk dijadikan pelajaran. Tetapi, terkadang ada beberapa cerita yang bikin emosi hahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wakakak jangan sampai kebawa esmosinya ya kak

      Hapus
  9. Pasangan hidup kalau saling mengingatkan, hidup jadi adem tanpa drama ya mba.
    Cukup menikmati tontonan drakor untuk refreshing, apalagi bisa nambah sayang pada pasangan, ehem banget.
    Btw aku belum nonton drakor di atas. Masuk lis tontonan ahh.

    BalasHapus
  10. Nonton makin asik, apalagi nobar sama suami, jadi bikin melekatkan emosi. Sungguh internet ketika diambil sisi positif akan memberikan hal positif ya, Kak. IndiHome memang juara deh, soal jaringan dia stabil

    BalasHapus
  11. IndiHome internetnya Indonesia membantu menemukan waktu pas buat keluarga, nonton film dan bersama misua

    BalasHapus
  12. Wajib nonton nih yang wedding dress, siap-siap tissue yang banyak karena aku pasti nangis terus, kisahnya bikin terharu

    BalasHapus
  13. HAppy anniversary mbak Lia, wah sama umurnya nih anniversarynya. Bukan makin tua tapi matang ah hehehe.
    Betul banget dari tontpnan kita bisa ambnil hikmahnya kok, gak semua tontonan buruk. Aku juga suka nonton drakor & bisa diambil sisi baiknya juga

    BalasHapus
  14. Selamat untuk 17th Anniversarynya ya Mbak. Semoga selalu menjadi pasutri dan keluarga yang sakindah, mawahdah dan warohmah. Usia pernikahan yang sudah dewasa baik secara mental tentunya. Turut berbahagia.

    Saya sepakat bahwa nonton drakor tuh banyak kok baiknya. Selain refreshing dengan me time, ada banyak drama bertema keluarga yang apik buat ditonton. Salah satu favorit saya, seperti yang disebutkan di atas adalah REPLY 1988. Banyak makna hidup bertetangga dan berkeluarga yang bisa kita ambil hikmahnya di drakor ini. Apalagi alur ceritanya natural banget. On of the best drakor yang pernah saya tonton juga.

    BalasHapus
  15. Mbaaaa, Happy Anniversaryyyy makin sakinah mawaddah warohmah yaaa

    Embyuurr, drakor tuh kendalinya ada pd penonton kok.

    Ya kalo misal emosi lagi ga stabil, jangan nonton drakor yg makjang. Atau yg model squid game 😆

    Better pilih yg slice of life dan bikin ati jadi adeemmm.

    BalasHapus
  16. wah bagus nih alur ceritanya pasti banyak menguras air mata ya jadi kepo mau nonton filmnya

    BalasHapus
  17. Wah emang sih ya abis nonton drakor tuh suka kebawa feelingnya ya, hihi, kalo mba brati liat misua kaya liat Gong Yoo or oppa korea gt ya? Wkwkkwk

    BalasHapus
  18. Introspeksi diri ini memang jadi koentji kehidupan ya, baik dalam hubungan bermasyarakat, keluarga, apalagi pasangan.
    Notes jadinya buat daku

    BalasHapus
  19. baca sekilas revie yang notnotn drakor akan mendapatkan pengalaman mengesankan, bahkan bisa jadi bucin, ini yang bikin penasaran dari kemarin, tapi belum sempat buat nonton drakornya

    BalasHapus
  20. Mbak Lia di potonya makin mirip ma suami hehhe
    Iya nih aku kalau nonton drakor yang romansa suka jd makin bucin ma suami wkwkwkwk, ya gmn walau jauh dari oppa2 tetep aja bojo dewe
    Setuju banget yang bisa memilah tayangan drakor ya kita sendiri yaaa

    BalasHapus
  21. Jangan menilai sesuatu dari luar saja. Drakor pun banyak memberikan pelajaran hidup dan manfaat, ya...
    Selamat nonton deh hehehe
    Internet kencang nonton lancar

    BalasHapus
  22. Ternyata ada banyak sekali manfaat dari menonton drama korea atau film yang bisa dikembalikan ke diri sendiri. BUkan sekedar me time yang bisa menenangkan ketika memilih genre drama yang sedang dibutuhkan dan tepat, tapi juga bisa diambil pelajaran lebih dalam lagi.

    Terima kasih untuk rekomendasi blog drama korea dan filmnya, kak Lia.
    Internet lancar bisa semakin semangat, tanpa buffering.

    BalasHapus
  23. Wah, happy anniversary ke 17. Sweet seventeen. Selamat merasakan hari jadi ya Mba. Moga Samawa selalu. Saya paling suka nonton Go Back People, mengena banget ya itu filmnya. Bikin Kita menghargai pasangan, soalnya kalau udah engga ada pasti merasa kehilangan

    BalasHapus
  24. Nita Juwithafina12.7.22

    Happy anniversary mba Lia..ga berasa ya usia pernikahannya... aku bukan penggemar tontonan film. Aku sama suami sama2 suka olahraga, jadi internet kami pergunakan untuk menonton pertandingan olahraga :)

    BalasHapus
  25. "ayo dong, mereka udah begini, kita masih begini" wah ini kata-katanya menampar banget. karena dalam kehidupan berkeluarga memang sebisa mungkin jangan bandingin sama orang lain. fokus sama keluarga sendiri ya...

    BalasHapus
  26. Wahh rekomen drakornya satupun belum aku tonton. Jadi penasaran.
    Masukin wishlist dulu aah..
    Berkat internet juga yaa kita bisa menikmati berbagai film dan drama dari berbagai negara tanpa batas juga. Jadi tontonan kita di rumah nggak melulu tentang itu2 aja ya

    BalasHapus
  27. Nah, tergantung bagaimana kita menyikapi drakor ini ya karena selain sebagai hiburan memang ada banyak sekali pelajaran dari nonton drakor. Apalagi yang genre keluarga gitu.

    BalasHapus

Agar tidak spam pada komentar, gunakan akun Google kamu. Atau kirim email ke: info.narasilia@gmail.com. Thank you ❤

Pengikut:

Lia Lathifa's Medium Audience Badge